Subscribe:


ShoutMix chat widget
Pada setiap haji Nabi saw mendatangi kabilah-kabilah yang datang ke Baitul-Haram,
membacakan Kitab Allah kepada mereka dan mengajak untuk mentauhidkan Allah. Tetapi
tidak seorangpun yang menyambut ajakannya.
Ibnu Sa’d di dalam Thabaqat-nya berkata :“ Pada setiap musim haji Rasulullah saw
mendatangi dan mengikuti orang-orang sedang menunaikan haji sampai ke rumah-rumah
mereka dan di pasar-pasar ‘Ukazh, Majinnah dan Dzi’l-Majaz. Beliau mengajak mereka agar
bersedia membelanya sehingga ia dapat menyampaikan risalah Allah, dengan imbalan surga
bagi mereka. Tetapi Rasulullah saw tidak mendapat seorangpun yang membelanya.
Setiap kali Rasulullah saw berseru kepada mereka :
„Wahai manusia ! ucapkanlah La Ilaha Illallah, niscaya kalian beruntung. Dengan kalimat ini
kalian akan menguasai bangsa Arab dan orang-orang Ajam. Jika kalian beriman, maka kalian
akan menjadi raja di surga.“
Abu Lahab selalu menguntit Nabi saw seraya menimpali ,“Janganlah kalian
mengikutinya !Sesungguhnya dia seorang murtad dan pendusta.“ Sehingga mereka dengan cara
yan kasar menolak dan menyakiti Nabi saw.
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Az-Zuhri bahwa Nabi saw datang kepada Bani Amir bin
Sha’sha’ah, lalu mengajak mereka beriman kepada Allah dan menawarkan agama Islam kepada
mereka. Kemudian salah seorang dari mereka. Bahira bin Firas berkata,“Demi Allah, kalau aku
mengambil anak muda ini dari Quraisy pasti orang-orang Arab akan membunuhnya.“
Selanjutnya dia bertanya,“Bagaimana jika kami berbaiat kepadamu, kemudian Allah
memenangkan kamu atas musuhmu, apakah kami akan mendapatkan kedudukan (kekuasaan)
sesudahmu ?“ Jawab Nabi saw,“Sesungguhnya urusan kekuasaan itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.“ Bahira bin Firas berkata,“Apakah engkau akan menyerahkan leher-leher
kami kepada orang-orang Arab demi mebelamu, tetapi setelah Allah memenangkanmu,
kekuasaan itu diserahkan kepada selain kami? Kami tidak ada urusan denganmu.“

Pada tahun kesebelas dari kenabian, Rasulullah saw mendatangi kabilah-kabilah
sebagaimana dilakukan setiap tahun. Ketika berada di ‘Aqabah (suatu temat antara Mina dan
Mekkah, tempat melempar Jumrah ) Nabi saw bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah
Khazraj yang sudah dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima kebaikan. Rasulullah saw
bertanya kepada mereka,“Kalian siapa ?“ Mereka menjawab,“ Kami orang-orang dari kabilah
Khazraj.“ Beliau bertanya lagi,“ Apakah kalian dari orang-orang yang bersahabat dengan
orang-orang yahidu?“ Mereka menjawab,“Ya benar.“ Nabi saw bertanya,“ Apakah kalian
bersedia duduk bersama kami untuk bercakap-cakap?“ Jawab mereka,“ Baik.“ Lalu mereka
duduk bersma beliau. Beliau mengajak mereka supaya beriman kepada Allah, menawarkan
Islam kepada mereka, kemudian membacakan beberapa ayat suci al-Quran.
Di antara hal yang telah mengkondisikan hati mereka untuk menerima Islam ialah
keberadaan orang-orang Yahudi di negeri mereka. Sedangkan orang-orang Yahudi dikenal
sebagai ahli agama dan ilmu pengetahuan. Jika terjadi pertentangan atau peperangan antara
mereka dan orang-orang Yahudi, maka kaum Yahudi berkata kepada mereka,“Sesungguhnya
sekarnag telah tiba saatnya akan dibangkitkan seorang Nabi. Kami akan mengikutinya, dan
bersamanya kami akan memerangi kalian, sebagaimana pembunuhan ‘Aad dan Iram.“
Setelah Rasulullah saw berbicara kepada mereka, dan mengajak mereka untuk
menganut Islam, mereka berkata seraya saling berpandangan,“Demi Allah, ketahuilah bahwa
dia adalah Nabi yang dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepadamu. Jangan sampai mereka
mendahului kamu.“
Akhirnya mereka bersedia menganut Islam dan berkata,“Kami tinggalkan kabilah kami
yang selalu bermusuhan satu sama lain. Tidak ada kabilah yang saling bermusuhan begitu hebat
seperti mereka, masing-masing berusaha menghancurkan lawannya. Mudah-mudahan bersama
anda , Allah akan mempersatukan mereka lagi. Kamiakan mendatangi mereka dan mengajak
mereka supaya taat kepada anda. Kepada mereka akan kami tawarkan pula agama yang telah
kami terima dari anda. Apabila Allah berkenan mempersatukan mereka di bawah piminan anda
, maka tidak ada orang lain yang lebih mulia daripada anda.“ Kemudian mereka pulang dan
berjanji kepada Rasulullah saw akan bertemu lagi pada musim haji mendatang.

0 Komeng:

Post a Comment

 
Copyright 2009 Intelektual-Muslim™